SoE – Sebanyak 36 guru Pendidikan Agama Katolik (PAKat) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) resmi menerima sertifikat pendidik melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Penyerahan sertifikat dilaksanakan pada Kamis, 25 September 2025 di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTS dan dipimpin langsung oleh Kepala Kemenag TTS.
Momen ini menjadi pengalaman penuh syukur sekaligus haru bagi para guru yang telah melalui proses panjang, mulai dari tahap seleksi hingga pembelajaran intensif selama mengikuti program PPG.
Kepala Kantor Kemenag TTS, Agus Nggiku, S.Pd., M.M., menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para guru yang berhasil menuntaskan PPG Batch I Tahun 2025. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada LPTK Santo Yakobus Merauke yang telah menjadi mitra dalam penyelenggaraan program.
Menurut Agus, sertifikat pendidik bukan sekadar tanda formal pengakuan profesionalisme, melainkan juga membawa tanggung jawab besar. “Dokumen ini adalah bukti bahwa Bapak/Ibu guru telah melewati pendidikan dan pelatihan yang panjang, serta memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan,” ujarnya.
Ia berpesan agar para guru yang telah menerima sertifikat semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi teladan di sekolah masing-masing. “Gunakan ilmu serta pengalaman selama PPG untuk menghadirkan proses belajar yang lebih bermutu dan relevan dengan tantangan zaman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus berharap kehadiran guru-guru bersertifikat ini dapat menjadi motor penggerak dalam membangun ekosistem pendidikan yang unggul. Ia menegaskan bahwa keberhasilan mereka tidak hanya akan mencerdaskan intelektual siswa, tetapi juga membentuk generasi berkarakter kuat dan berakhlak mulia.
“PPG bukanlah proses yang mudah, butuh komitmen tinggi. Keberhasilan 36 guru ini adalah wujud kesungguhan mereka dalam meningkatkan kualitas diri demi masa depan peserta didik,” tutup Agus.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Katolik, James Umbu Tobu, S.Ag., menekankan bahwa pendidikan profesi guru merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan mutu pendidikan nasional, termasuk pendidikan agama. Melalui PPG, guru tidak hanya memperoleh pengakuan sebagai pendidik profesional, tetapi juga diperlengkapi dengan kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional yang lebih matang.
“Hari ini kami sungguh bersyukur dan bangga, sebab sejumlah guru Agama Katolik telah menyelesaikan PPG dengan baik. Keberhasilan ini merupakan buah dari dedikasi, kerja keras, dan komitmen mereka dalam mendampingi peserta didik, bukan hanya sebagai pendidik tetapi juga pewarta nilai-nilai iman Kristiani,” ungkap James.
Ia menambahkan, Seksi Bimas Katolik Kemenag TTS menyadari betapa pentingnya kehadiran guru-guru Agama Katolik yang berkualitas, terutama di tengah tantangan pendidikan di daerah. Karena itu, pihaknya akan terus menjalin koordinasi, membuka ruang pembinaan, serta memberikan dukungan administratif maupun moral bagi para guru.
James juga berpesan, sertifikat PPG yang diterima bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab baru sebagai guru profesional yang diakui negara. Ia berharap para guru semakin terdorong untuk mengajar dengan cinta, integritas, dan semangat pelayanan.
“Selamat kepada para guru penerima sertifikat PPG. Teruslah menjadi terang dan garam bagi komunitas pendidikan kita. Semoga Roh Kudus senantiasa membimbing setiap langkah kita,” pungkasnya.